Kamis, 30 Oktober 2014

KEAHLIAN & KECAKAPAN KAP PADA PERUSAHAAN ENRON







Tugas Etika Profesi Akuntan Publik            : 1.A.Kasus ENRON
Enron dibentuk pada tahun 1985 oleh sebuah perusahaan “ Houston Natural Gas” dengan “InterNorth” (penyalur gas alam melalui pipa), sebuah Perusahaan lain dalam pemipaan minyak sebagai hasil merger yang diwajibkan oleh peraturan perundangan Pemerintah federal Amerika.  Pada tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik “Portland General Electric Corp” senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut menjadi “Enron Capital and Trade Resources” yang menjadi perusahaan Amerika terbesar yang memperjualbelikan gas alam serta listrik. Pendapatan meningkat drastis dari $ 2 milyar menjadi $ 7 milyar dengan karyawan yang juga tumbuh dari 200 orang menjadi 2.000 orang.
Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula “Enron Online” (EOL) pada bulan oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara online memasarkan produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL berhasil melaksanakan transaksi senilai $ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000, Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas jaringan penjualan brandwidth untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum nampak, namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi $ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai “one of the most admired and innovative companies in the world” (Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif) selama enam tahun berturut-turut.
Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan akuntansi Arthur Andersen, yang akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas.
Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Enron masih ada sekarang dan mengoperasikan segelintir aset penting dan membuat persiapan-persiapan untuk penjualan atau spin-off sisa-sisa bisnisnya. Enron muncul dari kebangkrutan pada November 2004 setelah salah satu kasus kebangkrutan terbesar dan paling rumit dalam sejarah AS. Sejak itu, Enron menjadi lambang populer dari penipuan dan korupsi korporasi yang dilakukan secara sengaja. Jeffrey Skilling menjelaskan kebangkrutan Enron disebabkan terganggunya proses bisnis akibat credit rating perusahaan menurun pada November 2001. Hal ini dikarenakan sebagai perusahaan trading, membutuhkan rating nilai investasi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain. Tidak ada nilai yang baik, maka tidak akan ada perdagangan (Eiteman, dkk, 2007).
Terjadinya penurunan nilai rating investasi perusahaan disebabkan hutangnya yang terlalu besar, yang sebelumnya tidak tercatat dalam neraca (off balance sheet) kemudian diklasifikasikan ulang sehingga tercatat dalam neraca (on balance sheet). Hutangnya tidak hanya sebesar $13 juta tetapi bertambah hingga sebesar $38 juta. Klasifikasi ulang dilakukan karena terdapat banyak special purpose entity (SPEs) dan kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang. Sehingga terjadi ketidakcocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang kemudian menyebabkan nilai ekuitas perusahaan jatuh (Eiteman, dkk, 2007).
Pada kasus Enron ini, lembaga-lembaga eksternal juga ikut bertanggung jawab terjadinya kasus tersebut. Diantaranya;
1.      Auditor
Arthur Andersen (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa dan dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik umumnya. Selain itu Andersen mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitu besar dari Enron, $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi.
2.      Konsultan hokum
Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk menyediakan opini hukum atas strategi, struktur, dan legalitas umum atas semua yang dilakukan oleh Enron. Sama dengan Andersen, saat ditanyakan mengapa tidak ikut menghalangi ide dan aktivitas ilegal Enron, konsultan hukum ini menjelaskan bahwa Enron tidak memberikan informasi yang lengkap, khususnya tentang kepemilikan di SPEs.
3.      Regulator
Enron sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan di pasar energi diawasi oleh Federal Energy Regulatory Commission (FERC), akan tetapi FERC tidak melakukan pengawasan secara mendalam. Hal ini dikarenakan Enron melakukan aktivitasnya dalam perdagangan listrik tidak di satu negara, yaitu antar negara.
4.      Pasar ekuitas
Sebagai perusahaan publik, Enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi secara mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain seperti auditor perusahaan (Arthur Andersen). Sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi peraturan perdagangan di NYSE. Berbeda dengan SEC, NYSE tidak hanya melakukan verifikasi firsthand.
5.      Pasar hutang
Enron, seperti perusahaan lainnya menginginkan dan membutuhkan sebuah nilai rating. Sehingga Enron membayar Standard & Poors serta Moody’s untuk memberikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar. Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas pada data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan Enron. Terjadi perdebatan apakah perusahaan rating harus memeriksa total hutang perusahaan atau tidak. Khususnya yang berkaitan dengan SPEs. Meningkatnya defisit dalam arus kas perusahaan menyebabkan timbulnya masalah manajemen keuangan yang mendasar pada Enron. Pertumbuhan perusahaan membutuhkan adanya modal eksternal. Tambahan modal dapat diperoleh dari hutang baru dan ekuitas baru. Ken Lay dan Jeff Skilling, enggan untuk menerbitkan jumlah besar dari ekuitas baru. Karena akan mendilusi laba dan jumlah saham yang dipegang oleh pemegang saham. Pilihan menggunakan utang juga terbatas, dengan tingkat utang yang tinggi menyebabkan rating Enron hanya sebesar BBB, tingkat rating yang rendah oleh lembaga pemberi rating (Eiteman, dkk, 2007). Andrew Fastow bersama dengan asistennya membuat SPEs, alat yang digunakan dalam jasa keuangan. SPEs memiliki dua tujuan penting, pertama; menjual aset-aset yang bermasalah ke rekanan. Enron menghilangkan aset tersebut dari neraca, mengurangi tekanan akibat utang dan menyembunyikan kinerja buruk investasi.
Hal ini dapat mendatangkan dana tambahan untuk membiayai kesempatan investasi baru. Kedua; memperoleh pendapatan untuk memenuhi laba yang disyaratkan oleh Wall Street. SPEs dibiayai dari tiga sumber;
a.   ekuitas dalam bentuk saham tresuri,
b.  ekuitas dalam bentuk minimum 3% dari aset yang berasal dari pihak ketiga yang tidak berhubungan,
c.    jumlah yang besar dari utang bank. Modal ini berada pada sisi kanan neraca SPEs, akan tetapi pada sisi kiri modal digunakan untuk membeli aset dari Enron. Hal ini menyebabkan harga saham SPEs berkaitan dengan harga saham Enron. Saat saham SPEs naik, maka saham Enron ter-apresiasi. Sedangkan saat harga saham SPEs turun, maka harga saham Enron ter-depresiasi (Eiteman, dkk, 2007). Menurunnya harga saham Enron hingga $47 per lembar saham pada bulan Juli 2001, menyebabkan investor curiga. Hal ini menyebabkan Sherron Watkins, wakil presiden Enron mencoba memperingatkan Kenneth Lay dengan membawa 6 lembar surat yang menjelaskan proses akuntan yang tidak wajar sehubungan dengan SPEs dan memperingatkan akan kecurangan proses akuntan. Akan tetapi peringatan Sherron Watkins tidak dihiraukan oleh Ken Lay, sehingga terjadilah tsunami di Enron. Harga sahamnya jatuh hingga tersisa $1 per lembar saham yang menyebabkan Enron bangkrut (Velasquez, 2006).Pada Bulan Februari 2002, Sherron Watkins dipanggil oleh DPR untuk menjelaskan skandal Enron, tentang aktivitas akuntansi perusahaan. Kemudian Sherron Watkins menjelaskan semua permasalahan tersebut, dan menyebabkan dirinya dijuluki sebagai courageous whistleblower (Velasquez, 2006).

 Sumber: http://hafikahadiyanti.wordpress.com/2013/09/10/sejarah-kasus-enron/
              http://prima-yulivani28211028.blogspot.com/2013/11/kasus-enron-corporation.html
              Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47

Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik khususnya dalam keahlian dan kecakapan KAP yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Kesimpulan yang bisa diambil dar ketiga sumber yang saya kutip kurang lebih sama seperti yang saya simpulkan.
Salah satunya adalah kesimpulan yang saya kutip dari blog yang Diposkan oleh Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47 yang berisi sebagai berikut :
1.      Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagaimacam pelanggaran praktik bisnis yang sehat melakukan (Deception, discrimination of information, coercion, bribery) dan keluar dari prinsif good corporate governance.Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar.
2.      KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat diantaranya melalui Deception, discrimination of information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.

Selasa, 01 Juli 2014

Tugas IV (Bahasa Inggris II)



Strategy Toefl for Reading Comprehension
The third section of the TOEFL test is the Reading Comprehension section. This section consists of fifty questions (some tests may be longer). You have fifty-five minutes to complete the fifty questions in this section.
In this part of the test you will be given reading passages, and you will be asked two types of questions about the reading passages:
1.      Reading Comprehension questions ask you to answer questions about the information given in the reading passages. There will be a variety of questions about each reading passage, including main idea questions, directly answered detail questions, and implied detail questions.
2.      Vocabulary questions ask you to identify the meanings of vocabulary words in the reading passages. To answer these questions, you may have to know the meanings of the words. You can also identify the meanings of some of the words by understanding the context surrounding the words.

GENERAL STRATEGIES
1.      Be familiar with the directions. The directions on every TOEFL test are the same, so it is not necessary to spend time reading the directions carefully when you take the t should be completely familiar with the directions before the day of the test.
2.      Do not spend too much time reading the passages! You do not have time to read each reading passage in depth, and it is quite possible to answer the questions correctly without first reading the passages in depth. Some students prefer to spend a minute or two on each passage reading for the main idea before starting on the questions. Other students prefer to move directly to the questions without reading the passages first.
3.      Do not worry if a reading passage is on a topic that you are unfamiliar with. All of the information that you need to answer the questions is included in the passages. You do not need any background knowledge to answer the questions.
4.      Never leave any questions blank on your answer sheet. Even if you are unsure of the correct response, you should answer the question. There is no penalty for guessing.
The Reading Comprehension section of the TOEFL test consists of five reading passages, each followed by a number of reading comprehension and vocabulary questions. Topics of the reading passages are varied, but they are often informational subjects that might be studied in an American university: American history, literature, art, architecture, geology, geography, and astronomy, for example.
Time is definitely a factor in the Reading Comprehension section. Many students who take the TOEFL test note that they are unable to finish all the questions in this section. Therefore, you need to make the most efficient use of your time in this section to get the highest score. The following method is the best way of attacking a reading passage to get the most questions correct in a limited amount of time.

STRATEGIES FOR THE READING COMPREHENSION QUESTIONS
1.      Skim the reading passage to determine the main idea and the overall organization of ideas in the passage.
You do not need to understand every detail in a passage to answer the questions correctly. It is therefore a waste of time to read the passage with the intent of understanding every single detail before you try to answer the questions.
2.      Look ahead at the questions to determine what types of questions you must answer.
 Each type of question is answered in a different way.
3.      Find the section of the passage that deals with each question.
The question type tells you exactly where to look in the passage to find correct answers.
a.       For main idea questions, look at the first line of each paragraph. The main idea is the main idea of a paragraph which contains information, explanation, description, or the opinion of the author of the topic. The main idea is the explanation for the title of the topic, explaining from the author's perspective. The main idea is a topic description, it will be longer and be a complete sentence. Some things you need to consider in answering questions about main idea, among others: 
·         The kind of question regarding the details or the details contained in certain parts of the reading. 
·         Answer to this type of question in general can be found directly in the passage. 
·         Answer to questions of this kind are generally administered sequentially in reading. 
·         In many cases, detailed questions require you to select the answer that is paraphrasing, or a restatement of the same intonation with different words, and facts contained in the passage. A meyampaikan paraphrasing the same meaning, but differ slightly in vocabulary and word usage of language. 
b.      For directly and indirectly answered detail questions, choose a key word in the question, and skim for that key word (or a related idea) in order in the passage.
c.       For vocabulary questions, the question will tell you where the word is located in the passage.
d.      or where questions, the answers are found anywhere in the passage.
4.      Read the part of the passage that contains the answer carefully.
The answer will probably be in the same sentence (or one sentence before or after) the key word or idea.
5.      Choose the best answer to each question from the four answer choices listed in your test book.
You can choose the best answer according to what is given in the appropriate section of the passage, eliminate definitely wrong answers, and mark your best guess on the answer sheet.

Examples        :
Alexis de Tocqueville, the French political scientist, historian, philosopher and politician, is most famous for a four-volume book he wrote called “Democracy in America”. He came to America in 1831 to study the American form of democracy and what it might mean to the rest of the world. After a visit of only nine months, he wrote a remarkable book which is regarded as a classic. De Tocqueville had unusual powers of observation.
He described not only the democratic system of government and how it operated, but also its effect on how Americans think, feel, and act. Many scholars believe he had a deeper understanding of traditional American beliefs and values than anyone else who has written about the United States. What is so remarkable is that many of these traits which he observed nearly 200 years ago, are still visible and meaningful today. His observations are also important because the timing of his visit, the 1830s, was before America was industrialized. This was the era of the small farmer, the small businessman, and the settling of the western frontier. It was the period of history when the traditional values of the new country were newly established. In just a generation, some 40 years since the adoption of the U.S. Constitution, the new form of government had already produced a society of people with unique values. He was, however, a neutral observer and saw both the good and bad sides of these qualities.
The first part of “Democracy in America” was written in 1831-32 and published in 1835. A highly positive and optimistic account of American government and society, the book was very well received. He attempted to get a glimpse of the essence of American society, all the while promoting his own philosophy: the equaling of the classes and the inevitable depth of aristocratic privilege. The rest of the book he labored on for four years, and in 1840 the second part was published. This was substantially more pessimistic than the first, warning of the dangers despotism and governmental centralization, and applying his ideas and criticisms more directly to France. As a result, it was not received as well as the first part, except in England where it was acclaimed highly.
1.      What is the passage primarily about?
a.       Alexis de Tocqueville
b.      “Democracy in America”
c.       the progress achieved in America within about 40 years after adoption of the U.S. Constitution
d.      the impact of the book “Democracy in America”
2.      All of the following fields of professional interest and activity are used to describe de Tocqueville EXCEPT
a.       Philosopher
b.      Author            
c.       Political scientist                                   
d.      Politician
3.      According to the passage, when did de Tocqueville visit America
a.       1830s  
b.      1831   
c.       1831-32          
d.      1835
4.      The phrase “these traits” in lines 9-10 refers to
a.       Observations              
b.      How Americans think, feel, and act
c.       Traditional American beliefs and values        
d.      Visible and meaningful observations
5.      What in the passage is mentioned as being truly remarkable?
a.       Many of his observations are still visible and meaningful today
b.      The book was so detailed and thorough after only such a comparatively short visit
c.       That the second volume should be so pessimistic in comparison with the first
d.      De Tocqueville’s powers of observation
6.      The word “unique” in line 16 is closest in meaning to
a.       Clearly identifiable                
b.      Outstanding
c.       Unmatched                
d.      Positive
7.      The word “neutral” in line 16 is closest in meaning to
a.       Impartial         
b.      Careful           
c.       Important
d.      Thorough
8.      Which of the following can be inferred from the passage?
a.       The English don’t like the French
b.      The book was most important because it was the first time that American values had been clearly documented
c.       De Tocqueville was a slow writer
d.      De Tocqueville was primarily motivated by an interest in his own country
9.      According to the passage, “Democracy in America” consisted of how many volumes?
a.       One    
b.      Two    
c.       Three  
d.      Four
10.  Which of the following is true, according to the passage?
a.       The visit lasted only five months
b.      The visit coincided with American industrialization
c.       The first part was published in 1835; the second part in 1840
d.      The second part was more optimistic than the first


Source : http://www.toeflskill.com/2011/05/reading-comprehension.html