Nama : Esmin Fransiska Hutagaol
NPM : 22211502
Kelas : 4EB25
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
Bank Dunia Pangkas Outlook Ekonomi Dunia
WASHINGTON,
KOMPAS.com -
Bank Dunia memangkas prediksi pertumbuhan global dengan alasan outlook
pertumbuhan ekonomi AS, Rusia, dan China semakin melemah.
Berdasarkan rilis resmi
Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi global diramal akan tumbuh 2,8 persen pada
tahun ini. Sebagai perbandingan, pada prediksi yang dibuat Januari lalu, bank
yang berbasis di Washington ini memproyeksikan pertumbuhan sebesar 3,2 persen.
Selain itu, Bank Dunia
juga menurunkan prediksi pertumbuhan sejumlah negara. Misalnya saja, ekonomi AS
diturunkan dari 2,8 persen menjadi 2,1 persen. Sementara, outlook pertumbuhan Brazil,
Rusia, India, dan China juga diturunkan.
Nah, untuk sementara
waktu, Bank Dunia tidak mengubah prediksinya untuk pertumbuhan ekonomi global
di 2015 yakni sebesar 3,4 persen. "Perekonomian global mendapat
guncangan pada awal tahun ini yang dipicu oleh cuaca buruk di AS, turbulansi
pasar finansial, dan konflik di Ukraina. Selain pelemahan pada awal tahun,
pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan terus melaju seiring perkembangan
yang berlangsung tahun ini," jelas Bank Dunia dalam laporan bertajuk
Global Economic Prospects.
Dalam laporan tersebut,
Bank Dunia juga mengingatkan kepada emerging market untuk siaga atas kondisi
finansial dunia. Bank dunia merekomendasikan bagi negara-negara emerging untuk
menurunkan nilai defisit anggaran, menaikkan tingkat suku bunga dan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendongkrak produktivitas.
Kebijakan
the Fed
Di AS, petinggi the
Federal Reserve telah mengindikasikan tingkat suku bunga acuan mereka masih
akan rendah hingga tahun depan.
Kebijakan the Fed ini
sangat mempengaruhi perekonomian emerging. Sebagai contoh, dalam setahun
terakhir, aset-aset emerging baru saja pulih dari aksi jual yang dipicu oleh
rencana the Fed memangkas nilai stimulus mereka (tapering
off)
pada Mei 2013 lalu.
Ekonomi Bank Dunia
Andrewn Burns berpendapat, negara-negara emerging harus memperkuat perekonomian
mereka sebelum the Fed menaikkan suku bunga acuannya.
"Nasihat kami
kepada negara emerging adalah kalian memiliki waktu setahun untuk
mengurangi kerentanan ekonomi saat ini. Saat suku bunga AS dinaikkan, maka Anda
sudah bersiap diri," ujarnya.
Sumber :
Kesimpulan :
Bank Dunia prediksi
pertumbuhan global dengan alasan outlook pertumbuhan ekonomi AS, Rusia, dan
China semakin melemah. Pertumbuhan ekonomi global diramal akan tumbuh 2,8
persen pada tahun ini. Bank Dunia juga menurunkan prediksi pertumbuhan sejumlah
negara. Misalnya saja, ekonomi AS diturunkan dari 2,8 persen menjadi 2,1 persen.
Bank Dunia tidak mengubah
prediksinya untuk pertumbuhan ekonomi global di 2015 yakni sebesar
3,4 persen. Bank Dunia juga mengingatkan kepada emerging market untuk
siaga atas kondisi finansial dunia. Bank dunia merekomendasikan bagi
negara-negara emerging untuk menurunkan nilai defisit anggaran, menaikkan
tingkat suku bunga dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendongkrak
produktivitas. Kebijakan the Fed ini sangat mempengaruhi perekonomian emerging.
Saran :
Resiko pelemahan pertumbuhan ekonomi global saat ini akan
semakin meningkat apabila penyesuaian suku Bunga oleh The Fed yang akan
benar-benar dilakukan tahun ini. Apabila penyesuaian suku Bunga The Fed tidak
dilakukan maka dampak pelemahan perekonomian global akan dirasakan di dalam
negeri. Hal ini pemerintah perlu secara komprehensif menyusun kebijakan untuk
memitigasi dampak perlambatan perekonomian global, karena saat ini dunia usaha
di dalam negeri justru sangat membutuhkan stimulus fiskal untuk terus
berkembang dan terselamatkan dari dampak perekonomian global dan regional. Tren
perlambatan perekonomian global justru perlu direspon dengan kebijakan fiskal
yang produnia usaha agar lapangan pekerjaan terus tersedia, pemanfaatan potensi
ekonomi menjadi optimal, total ouput dan produksi nasional meningkat. Maka pemerintah
juga diharapkan dapat segera merealisasi rencana pembangunan infrastruktur yang
dalam APBN-P 2015 mendapatkan porsi anggaran yang sangat besar, karena ini
dapat mendorong majunya dunia usaha di dalam negeri. Dengan percepatan
pembangunan infrastruktur dan diimbangi produnia usaha maka pertumbuhan ekonomi
ke depannya tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga akan lebih berkualitas dan
perlambatan perekonomian global akan termitigasi secara baik.