Jumat, 24 April 2015

Tugas Akuntansi Internasional II Tentang Artikel Outlook Perekonomian Global


Nama              : Esmin Fransiska Hutagaol
NPM               : 22211502
Kelas               : 4EB25
Mata Kuliah  : Akuntansi Internasional
Bank Dunia Pangkas Outlook Ekonomi Dunia


WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank Dunia memangkas prediksi pertumbuhan global dengan alasan outlook pertumbuhan ekonomi AS, Rusia, dan China semakin melemah.
Berdasarkan rilis resmi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi global diramal akan tumbuh 2,8 persen pada tahun ini. Sebagai perbandingan, pada prediksi yang dibuat Januari lalu, bank yang berbasis di Washington ini memproyeksikan pertumbuhan sebesar 3,2 persen.
Selain itu, Bank Dunia juga menurunkan prediksi pertumbuhan sejumlah negara. Misalnya saja, ekonomi AS diturunkan dari 2,8 persen menjadi 2,1 persen. Sementara, outlook pertumbuhan Brazil, Rusia, India, dan China juga diturunkan.
Nah, untuk sementara waktu, Bank Dunia tidak mengubah prediksinya untuk pertumbuhan ekonomi global di 2015 yakni sebesar 3,4 persen. "Perekonomian global mendapat guncangan pada awal tahun ini yang dipicu oleh cuaca buruk di AS, turbulansi pasar finansial, dan konflik di Ukraina. Selain pelemahan pada awal tahun, pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan terus melaju seiring perkembangan yang berlangsung tahun ini," jelas Bank Dunia dalam laporan bertajuk Global Economic Prospects.
Dalam laporan tersebut, Bank Dunia juga mengingatkan kepada emerging market untuk siaga atas kondisi finansial dunia. Bank dunia merekomendasikan bagi negara-negara emerging untuk menurunkan nilai defisit anggaran, menaikkan tingkat suku bunga dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendongkrak produktivitas.
Kebijakan the Fed
Di AS, petinggi the Federal Reserve telah mengindikasikan tingkat suku bunga acuan mereka masih akan rendah hingga tahun depan.
Kebijakan the Fed ini sangat mempengaruhi perekonomian emerging. Sebagai contoh, dalam setahun terakhir, aset-aset emerging baru saja pulih dari aksi jual yang dipicu oleh rencana the Fed memangkas nilai stimulus mereka (tapering off) pada Mei 2013 lalu.
Ekonomi Bank Dunia Andrewn Burns berpendapat, negara-negara emerging harus memperkuat perekonomian mereka sebelum the Fed menaikkan suku bunga acuannya.
"Nasihat kami kepada negara emerging adalah kalian memiliki waktu setahun untuk mengurangi kerentanan ekonomi saat ini. Saat suku bunga AS dinaikkan, maka Anda sudah bersiap diri," ujarnya.

Sumber           :

Kesimpulan    :
Bank Dunia prediksi pertumbuhan global dengan alasan outlook pertumbuhan ekonomi AS, Rusia, dan China semakin melemah. Pertumbuhan ekonomi global diramal akan tumbuh 2,8 persen pada tahun ini. Bank Dunia juga menurunkan prediksi pertumbuhan sejumlah negara. Misalnya saja, ekonomi AS diturunkan dari 2,8 persen menjadi 2,1 persen.
Bank Dunia tidak mengubah prediksinya untuk pertumbuhan ekonomi global di 2015 yakni sebesar 3,4 persen. Bank Dunia juga mengingatkan kepada emerging market untuk siaga atas kondisi finansial dunia. Bank dunia merekomendasikan bagi negara-negara emerging untuk menurunkan nilai defisit anggaran, menaikkan tingkat suku bunga dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendongkrak produktivitas. Kebijakan the Fed ini sangat mempengaruhi perekonomian emerging.

Saran  :
            Resiko pelemahan pertumbuhan ekonomi global saat ini akan semakin meningkat apabila penyesuaian suku Bunga oleh The Fed yang akan benar-benar dilakukan tahun ini. Apabila penyesuaian suku Bunga The Fed tidak dilakukan maka dampak pelemahan perekonomian global akan dirasakan di dalam negeri. Hal ini pemerintah perlu secara komprehensif menyusun kebijakan untuk memitigasi dampak perlambatan perekonomian global, karena saat ini dunia usaha di dalam negeri justru sangat membutuhkan stimulus fiskal untuk terus berkembang dan terselamatkan dari dampak perekonomian global dan regional. Tren perlambatan perekonomian global justru perlu direspon dengan kebijakan fiskal yang produnia usaha agar lapangan pekerjaan terus tersedia, pemanfaatan potensi ekonomi menjadi optimal, total ouput dan produksi nasional meningkat. Maka pemerintah juga diharapkan dapat segera merealisasi rencana pembangunan infrastruktur yang dalam APBN-P 2015 mendapatkan porsi anggaran yang sangat besar, karena ini dapat mendorong majunya dunia usaha di dalam negeri. Dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan diimbangi produnia usaha maka pertumbuhan ekonomi ke depannya tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga akan lebih berkualitas dan perlambatan perekonomian global akan termitigasi secara baik.